-- -

Kecam Bom di Gereja Surabaya, Zulkifli Hasan : Kemanusiaan Kita Terluka

Minggu, 13 Mei 2018 | 14:07 WIB

Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan duka dan belasungkawa untuk korban Bom di 3 Gereja di Surabaya. Baginya, Pengeboman itu melukai rasa kemanusiaan bangsa Indonesia. 

Hal itu diungkapkan Zulkifli Hasan di akun twitternya @Zul_Hasan 

Melalui akun twitternya, Zulkifli Hasan juga mendoakan saudara sesama anak bangsa yang menjadi korban pengeboman di Gereja Surabaya itu. 

-- -

"Kemanusiaan kita terluka. Doa kami untuk saudara sebangsa yang jadi korban pengeboman Gereja di Surabaya," tulisnya. 

Zulkifli juga mengecam pelaku Bom teroris yang disebutnya Biadab. Bagi Zulkifli Hasan, Semua Agama di Indonesia pasti mengecam tindakan teroris. 

"Mengutuk tindakan BIADAB Teroris yang mengebom Gereja. Sekali lagi kita tegaskan : Semua Agama mengecam terorisme !," sambung Zulkifli Hasan di akun twitternya. 

Selain di akun twitternya, Zulkifli Hasan juga mengunggah ungkapan duka cita di akun instagramnya @zul.hasan dengan foto hitam dan lilin menyala tanda berduka. 

"Kita semua berduka untuk korban pengeboman di Surabaya. Kemanusiaan kita sungguh terluka. Tak ada tempat untuk terorisme di Bumi Indonesia," tulisnya dalam keterangan foto. 

Seperti diketahui hari ini Minggu (13/5) Bom mengguncang 3 Gereja di Surabaya. Lokasi pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan ketiga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id